Tukang jagal andalan Intel: Dengan harga murah, Pentium D805 siap memporak-porandakan seluruh laskar Athlon 64

Arsitektur Core lahir dari perpaduan teknologi prosesor desktop (pentium4) & notebook (banias). Intel mengkombinasikan FSB tinggi & Quad Pumped Bus yang ada pada arsitektur netburst (prosesor desktop), dengan efisiensi daya serta teknik dynamic execution & pipeline pendek yang ada pada arsitektur prosesor notebook. Hasilnya adalah peningkatan kinerja yg oleh intel diklaim sebesar 40% sekaligus penghematan daya sebesar 40%.

Dari hasil benchmark menggunakan beberapa aplikasi terlihat bahwa Core2 Duo E6300 (1.86Ghz) mampu memberikan peningkatan sebesar 20%-40% dibanding Pentium D930 (3Ghz) atau Athlon64 X2 3800 (2Ghz). Bila dibandingkan dengan Pentium4 631 (3Ghz), Core2 Duo E6300 memberikan peningkatan performa sebesar 160%. Atau dengan kata lain E6300 memberikan performa lebih dari 2X lipat dibanding Pentium4 3Ghz, namun dengan selisih harga yg tidak lebih dari 2X lipat.

Sedemikian besarnya perbedaan performa antara Core2 Duo dengan prosesor intel generasi sebelumnya, hingga kinerja standard Core2 Duo terpelan pun masih sulit ditandingi Pentium 4, Pentium D, dan Athlon64 X2 yang dioverclock sekalipun.
Hebatnya lagi peningkatan performa tersebut dibarengi dengan penurunan suhu (konsumsi daya) secara drastis pula. Dengan TDP (Thermal Design Power) cuma 65Watt saja, Intel bahkan berani mendemokan E6300 yg berjalan dengan fan dimatikan. Bandingkan dgn TDP Pentium4 & Pentium D yg berada di kisaran 100-150watt.

Peningkatan performa secara radikal & revolusioner bukanlah tanpa suatu sebab. Berikut ini adalah 5 inovasi yang menyebabkan kinerja luar biasa pada Core2 Duo.

1. Wide Dynamic Execution.
Teknik ini memungkinkan Core2 Duo untuk mengeksekusi instruksi lebih banyak, yaitu 4 instruksi per clock cycle.
Hal inilah yang menyebabkan Core2 Duo sangat bertenaga sekalipun berjalan pada clock yang jauh lebih rendah dibanding Pentium 4 / Pentium D.
Dengan kondisi seperti ini, Core2 Duo dapat memiliki jumlah pipeline cuma 14, yang berarti jauh lebih sedikit dibanding jumlah pipeline pada Pentium D (31 pipeline). Karakteristik jumlah pipeline Core2 Duo yang sedikit ini hampir sama seperti pada arsitektur K8 (Athlon64) yang memiliki 12 pipeline.

2. Advanced Digital Media Boost
Semenjak dulu intel selalu unggul untuk urusan multimedia. Dalam sejarahnya intel telah banyak menelurkan standard instuksi-instruksi multimedia seperti MMX, SSE, SSE2, SSE3.
Dalam pemrosesan instruksi multimedia 128-bit, prosesor berarsitektur netburst (Pentium4 & PentiumD) memerlukan 2 clock cycle (64-bit diproses pada clock ke 1, 64-bit berikutnya clock ke 2). Namun dengan adanya teknik Advanced Digital Media Boost pada Core2 Duo, pengolahan instruksi 128-bit dapat dilakukan sekaligus dalam 1 clock cycle saja. Ini berarti terjadi peningkatan performa 2X lipat dibandingkan dengan prosesor berarsitektur netburst.

3. Smart Memory Access
Intel melakukan pembenahan pada teknik pengaksesan system memory (DDR/DDR2).
Ada dua teknik yang digunakan yaitu Improved Prefetchers & Memory Disambiguation.
Pada intinya dengan teknik ini prosesor memiliki mekanisme prediksi yang lebih baik, yang memungkinkan prosesor melakukan scheduling data dari memory ke L2 cache sebelum data tersebut diminta. Dengan begitu prosesor tidak harus terlalu sering menunggu data dari memory.
Teknik prediksi tersebut membuat prosesor dapat melakukan efisiensi pengaksesan memory sehingga dapat meminimalkan latency.

4. Advance Smart Cache
Prosesor dual-core intel generasi sebelumnya, yaitu Pentium D, menggunakan L2 cache terpisah untuk masing-masing core-nya. Hal ini memberikan dampak negatif pada komunikasi data antar core mengingat Intel menggunakan external memory controller (pada north bridge motherboard). Akibatnya ketika core pertama membutuhkan data yang ada pada L2 cache core kedua, maka alur data harus keluar melalui system bus (motherboard), dan kemudian masuk lagi menuju L2 cache core kedua. Hal ini tentu tidak efisien jika dibanding prosesor dual-core AMD yg menggunakan integrated memory controller, dimana komunikasi antar-core berlangsung secara internal di dalam prosesor tanpa harus keluar ke motherboard.
Namun meski penggunaan memory controller external pada prosesor intel memiliki kelemahan, intel tetap ngotot mempertahankannya, sekalipun pada Core2 duo. Ini tak lain demi alasan efisiensi biaya produksi, fleksibilitas, dan kompatibilitas.
Untuk mengatasi kelemahan tersebut, intel mengakalinya dengan menggunakan shared L2 cache pada Core2 Duo. Sehingga L2 cache yang ada tak lagi terpisah, namun dapat digunakan secara bersamaan oleh kedua core. Dengan begitu ketika core pertama membutuhkan data yg dimiliki core kedua, data cukup diambil langsung dari L2 cache yang memang dipakai bersama, tanpa harus keluar ke system bus. Ini adalah teknik pemecahan masalah yang benar-benar "smart" tanpa harus mengorbankan manfaat efisiensi & fleksibilitas dari penggunaan external memory controller.

5. Intelligent Power Capability
Selama ini masalah konsumsi daya untuk prosesor desktop kurang mendapat perhatian intel. Hingga akhirnya intel dicerca karena suhu Pentium4 & Pentium D yang panas dan boros daya. Mengingat Core2 Duo lahir dari hasil kawin silang antara proseor desktop & notebook, maka prosesor ini mewarisi teknologi Enhanced SpeedStep dan Enhanced Halt State yang umum ditemui pada prosesor notebook. Teknologi tersebut makin disempurnakan lagi pada Core2 Duo dengan cara melakukan sistem penyaluran daya yang dapat diatur hanya ke bagian transistor gate yang memerlukan daya saja. Hasilnya adalah konsumsi daya yang lebih rendah dan suhu yang lebih rendah pula, apalagi Core2 Duo sudah diproduksi dengan teknologi 65nm yg notabene lebih dingin.
Bila kita mengaktifkan fitur C1E (halt state) di BIOS motherboard, maka ketika prosesor dalam keadaan idle, multipliernya akan turun ke tingkat terendah (x6). Sehingga kecepatan prosesor akan turun menjadi cuma 1.5Ghz yang tentu berdampak pada konsumsi daya & suhu yang lebih rendah. Begitu dibebani, multiplier akan kembali ke asalnya.

From : http://reviewland.com


René L Pattiradjawane

Kemajuan teknologi komunikasi informasi memang tidak pernah ada habisnya, terus menghadirkan berbagai komponen canggih yang mempercepat kemampuan keseluruhan sistem yang ingin digunakan. Setiap kali, kalangan industri teknologi menghadirkan sesuatu yang berbeda dari sebelumnya.

Bagi Asustek Computer Inc, perusahaan asal Taiwan yang memproduksi motherboard terbanyak di dunia, menghadirkan teknologi canggih menjadi semacam keharusan di tengah kejenuhan pasaran komputer dunia, serta sekaligus menunjukkan kemampuannya menyerap berbagai komponen teknologi untuk dimanufaktur sebagai sebuah produk andalan.

Banyak faktor sebenarnya yang ikut mendorong kemajuan teknologi komunikasi informasi terus-menerus. Pada industri komputer setidaknya ada dua sisi penting yang menjadi pendorong, kehadiran sistem operasi Windows Vista dan semakin murahnya prosesor canggih yang dibuat oleh Intel Corp yang secara masif memasarkan prosesor dua inti yang lebih cepat dalam melakukan proses komputasi.

Yang menarik dari berbagai produk buatan Asustek Computer Inc adalah kemampuannya untuk menghadirkan produk state-of-the-art yang menyesuaikan dengan kemajuan teknologi yang tersedia, dan sering kali menjadikannya lebih baik, lebih cepat, dan sangat bisa diandalkan. Sebagai merek, Asus memang dikenal dengan berbagai inovasinya yang mampu memuaskan pada penggunanya.

Piawai inovasi

Ketika memperkenalkan motherboard terbarunya, Asus Striker Extreme berbasis cipset andalan buatan nVidia 680i SLI, dan dicoba Kompas menggunakan prosesor Core2Duo Extreme Edition, sekali lagi Asustek membuktikan diri piawai dalam inovasi menghadirkan perangkat komputer canggih.

Motherboard yang juga bisa menggunakan prosesor Core2Duo, Pentium 4 Extreme Edition, maupun Celeron D, memiliki fitur Front Side Bus (FSB) mencapai 1333 MHz serta kapasitas memori DDR2 sampai 8GB. Salah satu keunikan Asus Striker Extreme adalah BIOS (Basic Input/Output System) yang rinci, memungkinkan pengaturan kecepatan komputasi secara otomatis melebihi fitur kemampuan prosesor, serta rincian lain, termasuk keandalan kinerja prosesor grafik SLI (Scalable Link Interface) yang mampu mengolah komputasi grafik yang rumit dalam tiga dimensi.

Berbeda dengan produk sebelumnya, Asus Striker Extreme dirancang dengan penempatan fitur-fitur komponen secara futuristik, dan memuaskan para perakit komputer yang bertujuan untuk melakukan overclocking mendorong kinerja komputer sampai batas maksimal.

Peredam panas yang menggunakan heat-pipe terbuat dari kuningan, dirancang mengitari kedudukan prosesor, menggunakan teknologi rancangan delapan fase (8-Phase Power Design), menunjukkan bahwa motherboard ini memang khusus dirancang untuk overclocking.

Penambahan LCD Notice Board memonitor malfungsi motherboard di bagian belakang, menjadikan Asus Striker Extreme mudah digunakan siapa saja. Ketika digunakan untuk dalam game digital, seperti 3-D Ghost Recon, terlihat bahwa Asustek Inc mampu menghadirkan dan meramu komponen terbaik yang disediakan oleh industri komputer. Dan, harganya sekarang termahal di antara motherboard yang ada di pasaran.

From:http://www.kompascetak.com/


Prosesor Core 2 Duo yang saya beli adalah E4400. Prosesor ini saya beli di Harco Mangga Dua atas pesanan seorang teman.

Prosesor ini sangat cepat. Itu terbukti ketika setelah saya rakit dengan spesifikasi Mainboard Asus P5-VMX, DVD-RW Multi Samsung, Memori RAM 1 GB, Harddisk SATA 120 GB, terasa sangat cepat. Saya mencoba menjalankan berbagai program berat seperti Norton Antivirus 2007, Adobe Photoshop CS3, Corel Draw 12, dan juga menjalankan file-file musik, prosesor ini tetap berjalan dengan sangat lancar, seolah-olah tanpa beban. Saya rasa untuk saat ini, untuk kebutuhan komputasi saya masih sangat memuaskan dan belum menemukan kekurangan dari produk ini.

Pada saat itu saya membeli prosesor ini seharga Rp. 1.200.000,00 sudah termasuk box-nya.

Penasaran dengan kinerja yang ditawarkan oleh prosesor ini adalah alasan utama mengapa saya membelinya.

From:http://www.pintunet.com/

TEMPO Interaktif, ROUND ROCK:Dell Computer memperkenalkan komputer terbaru untuk para penggila game, yaitu XPS 710 H2Ceramic (H2C) Edition. Komputer ini menggunakan teknologi khusus untuk mendorong kinerja yang melampaui komputer game biasa.

XPS 710 H2C menggunakan prosesor empat inti (quad-core) Intel Core Extreme QX6700 yang sudah di-over-clock dari pabriknya hingga berkecepatan 3,2 gigahertz. Selain itu, komputer ini dilengkapi dengan dua kartu grafik untuk resolusi game definisi tinggi, Nvidia GeForce 8800 GTX.

Sistem pendinginannya dibuat lebih andal, yaitu dengan menerapkan proses pendinginan dua tahap, menggunakan liquid-to-air heat exchanger dan modul thermoelectric cooling (TEC) berbasis keramik.

Liquid-to-air heat exchanger adalah sistem pendinginan seperti yang dipakai oleh radiator mobil untuk memindahkan hampir semua panas yang berasal dari prosesor. Sementara itu, modul thermoelectric berbasis keramik dipakai pada pesawat ulang-alik untuk memindahkan panas dari sisi yang terkena sinar matahari ke sisi yang lebih dingin.

Komputer yang menggunakan sistem operasi Windows XP ini memiliki dua hard drive 160 gigabita dan memori penyimpanan empat gigabita 667 megahertz DDR2l. Dilengkapi juga dengan dua optical drive (multiple DVD+/-RW dan 16x DVD ROM), monitor Dell UltraSharp 2007WFP layar datar 20 inci, dan speaker Dell AS501, komputer ini dijual seharga US$ 5.499 atau sekitar Rp 49,6 juta.

From : http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2007/01/12/brk,20070112-91158,id.html